Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai pernyataan terdakwa penistaan agama Basuki T Purnama yang akan melaporkan Ketua MUI Ma'ruf Amin atas tuduhan kesaksian palsu melanggar norma kepantasan. Jazilul meminta Ahok meminta maaf, bahkan bila perlu mencium kaki Ma'ruf.
"Sebagai orang timur, Ahok dan tim pengacaranya (harus) minta maaf, kalau perlu cium kaki Pak Ma'ruf," kata Jazilul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2).
Sikap Ahok, kata dia, telah menyinggung para ulama dan terkesan bermuatan SARA. Jazilul mengaku tidak terima Ma'ruf diserang secara terbuka oleh Ahok dan kuasa hukumnya. Sebab, Ma'ruf hanya berstatus sebagai saksi dalam sidang penistaan agama itu.
"Ini bukan hanya NU. KH Maruf itu MUI, ini sudah SARA, menyinggung keulamaan. Kiai dan ulama di bawah itu akan protes, Ma'ruf itu ulama, simbol dan dia bukan pelapor, hanya saksi biasa," tegasnya.
Oleh sebab itu, dia meminta Ahok dan kuasa hukumnya untuk mengklarifikasi pernyataannya. Ahok diminta mengakui bahwa ucapannya itu salah.
"Makanya kalau tidak segera ada sikap kerendahan hati, Ahok dan pengacaranya umumkan ke publik bahwa kami (Ahok dan pengacaranya) salah. Kalau tidak dilakukan, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
AHOK MINTA MAAF
AHOK Sempat berapi-api menanggapi kesaksian Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin. Bahkan, dia pun mengancam akan melapor ke polisi jika Maruf berbohong dalam persidangan.
Maruf dihadirkan sebagai saksi oleh jaksa penuntut umum (JPU). Maruf dicecar soal pertemuan dengan calon gubernur DKI Agus Yudhoyono, serta komunikasi dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, pada 6 Oktober 2016.
"Jadi jelas tanggal 7 Oktober saudara saksi, saya berterimakasih ngotot bahwa saudara saksi tidak berbohong, tapi kalau berbohong kami akan proses secara hukum saudara saksi untuk membuktikan bahwa kami memiliki bukti," tegas Ahok, kemarin di persidangan.
Maruf dihadirkan sebagai saksi oleh jaksa penuntut umum (JPU). Maruf dicecar soal pertemuan dengan calon gubernur DKI Agus Yudhoyono, serta komunikasi dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, pada 6 Oktober 2016.
"Jadi jelas tanggal 7 Oktober saudara saksi, saya berterimakasih ngotot bahwa saudara saksi tidak berbohong, tapi kalau berbohong kami akan proses secara hukum saudara saksi untuk membuktikan bahwa kami memiliki bukti," tegas Ahok, kemarin di persidangan.
Setelah ucapannya mendapat reaksi keras dari WARGA NU dan Para Tokoh Islam karena dinilai terlalu kasar berbicara kepada ulama. Ahok pun akhirnya meminta maaf.
Berikut klarifikasi dan permohonan maaf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada KH Maruf Amin, Rais Aam PBNU:
Untuk kesekian kalinya AHOK gagal mengendalikan lidahnya di depan publik. Publik berharap agar kejadian ini adalah yang terakhir agar negeri ini tidak lagi gaduh hanya karena seorang pejabat publik yang gagal menjaga lisan. (ARH sumber: news.detik.com, merdeka.com, nasional.republika.co.id, metro.news.viva.co.id)
Bagikan
Warga NU Desak AHOK Minta Maaf, Ini Reaksi AHOK
4/
5
Oleh
adlin dalimunthe