Putaran pertama PILKADA DKI sudah selesai. Pasangan Ahok-Djarot akan ditantang Anies-Sandi dipartai "final" PILKADA DKI. Sebagai calon petahana tentu Ahok-Djarot lebih diunggulkan, apalagi jika melihat sosok Ahok yang sangat kuat dan populer di media. Anies tentu juga bukan lawan mudah bagi Ahok, apalagi anies mampu meraih hingga 40% suara di putaran pertama. Namun tahukah anda selain anies, Ahok ternyata memiliki lawan "tangguh" yang selalu berhasil mengalhkan Ahok. Simak Video berikut ini.
Dua tahun lalu Ahok menantang hujan 3 hari dan memastikan Jakarta tidak akan banjir. Tidak lama setelah pernyataan tersebut. Jakarta berkali-kali diguyur hujan dan berkali-kali pula Ahok berhasil dikalahkan oleh hujan.
Kini hujan deras terus mengguyur ibu kota. Di tambah mendapat kiriman dari Bogor, Jakarta pun kebanjiran. Ahok kembali berhasil dikalahkan hujan.
Bahkan, pada Selasa (21/2) banjir terjadi di sejumlah titik ibu kota. Bahkan kawasan yang sebelumnya tak banjir menjadi ikut terendam.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa beberapa pintu air sudah dalam status siaga 1. Salah satunya adalah pintu air Karet.
Ahok menilai normalisasi yang sudah dilakukan oleh Pemprov DKI belum bisa mengatasi banjir dikarenakan hujan deras turun terus menerus sejak beberapa hari lalu.
"Ya kami harus tunggu. Kalau hujannya terus menerus kan normalisasi kami enggak cukup (belum optimal)," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta.
Mantan Bupati Bangka Belitung tersebut menganalogikan hujan dan tampungan air di Jakarta dengan sebuah gelas yang terisi air. Ahok menjelaskan, air di sungai maupun waduk seperti gelas yang akan meluap jika terus diisi oleh air, yakni hujan yang terus mengguyur. Terlebih jika gelas (tampungan air) tersebut sudah diduduki maupun belum dinormalisasi.
"Makanya saya selalu katakan, kalau kamu dilimpahin air begitu banyak, caranya bagaimana? Sediain gelas atau wadah yang besar. Nah sekarang wadah semakin sempit, ya mesti normalisasi, waduk-waduk mesti dibesarin," tandas Ahok.
Selain itu, Ahok optimis wilayah Jakarta Utara akan aman dari ancaman banjir. Hal itu dikarenakan posisi laut utara tak melebihi tinggi tanggul meski hujan deras terus mengguyur selama beberapa hari terakhir.
"Ini hari mesti bersyukur, bersyukur kenapa? Karena posisi laut tidak lewati tanggul," kata Ahok.
Selama ini Ahok khawatir jika posisi air laut sampai melewati tanggul. Menurutnya, separuh wilayah utara Jakarta bisa tenggelam jika hal itu terjadi.
"Kalau posisi laut lewati tanggul, tidak bisa pompa, tidak bisa buka pembuangannya di Ancol, tenggelam 40 persen Jakarta," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini kembali menegaskan bahwa satu-satunya cara mengatasi banjir di Ibu Kota adalah normalisasi.
"Kunci penanggulangan banjir adalah normalisasi saluran air. Kemudian pembangunan banyak tanggul dan waduk untuk menampung air," terang Ahok.
Jika tidak dilakukan normalisasi, Ahok mengatakan bahwa warga Jakarta harus selalu siap kena banjir karena air akan terus meluap.
"Hujan terus mengguyur, tidak setop. Itu yang saya bilang, kalau kamu enggak mau normalisasi sungai atau tidak bikin tanggul, ya (airnya) meluap," ucapnya.
Akhirnya kali ini Ahok mengakui kekalahannya melawan hujan.
TIdak dipungkiri Ahok memang telah berbuat "sesuatu" untuk Jakarta, namun menyombongkan diri pada Sang Khalik bukanlah ciri pemimpin yang baik. Menarik kita tunggu apakah Anies berhasil menjadi "hujan" dalam perjalanan karir politik seorang Ahok. (arh dari berbagai sumber)
Bagikan
BUKAN ANIES, TERNYATA INI LAWAN TERBERAT AHOK
4/
5
Oleh
adlin dalimunthe